Minggu, 15 Mei 2011

Praktikum Mangrove


Laporan Praktikum Mangrove
(Sekotong, Lombok Barat)

            Bakau (Mangrove) merupakan suatu komponen ekosistem yang terdiri atas komponen mayor dan komponen minor. Komponen mayor merupakan komponen yang terdiri atas mangrove sejati, yakni mangrove yang hanya dapat hidup di lingkungan mangrove (pasang surut). Komponen minor merupakan komponen mengrove yang dapat hidup di luar lingkungan mangrove (tidak langsung kena pasang  surut air laut). Mangrove yang merupakan komponen mayor disebut juga dengan mangrove sejati, sedangkan mangrove yang termasuk komponen minor disebut dengan mangrove ikutan.
1.      Mangrove sejati
a.       Rhizoporaceae
Ciri khas yang dimiliki oleh Rhizoporaceae adalah adanya akar tunjang. Akar tunjang terdapat pada semua family Rhizoporaceae kecuali pada Ceriops decandra. Akar tunjang pada jenis ini sangat kecil sehingga dikatakan juga tidak memiliki akar tunjang. Akar tunjang pada Rhizoporaceae memiliki bintik-bintik hitam yang disinyalir merupakan lentisel untuk membantu penyerapan udara oleh akar.
-       Rhizopora apiculata
Spesies Rhizopora apiculata memiliki ciri khas yang menjadi pembeda dengan Rhizoporaceae yang lain, yakni buahnya yang selalu berpasangan (dua buah dalam satu tangkai) dan tangkai yang sangat pendek, serta braktea pada yang berwarna merah. Duduk daun pada spesies ini berhadapan dan bentuk daun memanjang (oblongus).
-       Rhizopora stilosa
Spesies ini memiliki ciri khas yang membedakannya dengan spesies Rhizoporaceae yang lain, yakni braktea yang berwarna hijau dan tangkai buah yang panjang. Daun pada spesies ini berbentuk oval (ovatus) dengan ujung yang tajam menyerupai duri. Bunga pada spesies ini berbilangan 2-2.
-       Rhizopora mucronata
-       Ceriops decandra
Spesies ini tidak memiliki akar tunjang (akar tunjang sangat kecil). Propagulnya tumbuh ke arah atas dan melengkung sehingga ketika ketika jatuh dan terlepas dari tangkainya propagul dapat menancap di lumpur.
b.      Apiceniaceae
Ciri yang dimiliki Apiceniaceae adalah adanya akar napas yang selalu muncul ke permukaan air untuk menyerap oksigen.
-          Apicenia lanata
Daun pada spesies ini tampak lebih besar dibandingkan dengan daun yang dimiliki spesies Apicenia marina, permukaan bawah daun lebih kuning dan berbentuk oval (ovatus). Akarnya juga lebih pendek dengan diameter akar yang lebih besar.
-          Apicenia marina
Daun pada Apicenia marina lebih kecil dengan permukaan bawah daun berwarna putih dan berbentuk jorong. Akar pada spesies ini lebih panjang dan diameter akarnya lebih kecil.
c.       Bogem
Ciri yang dimiliki oleh Bogem adalah adanya akar napas yang muncul ke permukaan air. Akar napas ini banyak mengandung lentisel dan keluar ke permukaan untuk menyerap oksigen.
-          Soneratia alba
Pada Soneratia alba, akar napas yang dimiliki lebih kecil dibandingkan dengan akar napas yang dimiliki oleh Apicenia
-           
2.      Mangrove ikutan (minor)
a.       Nipha frutican
Nama daerahnya disebut juga Bunyuk. Termasuk dalam palmae. Ciri khas yang terdapat pada spesies ini, antara lain: memiliki spata (semacam pelepah besar) dan memiliki tongkol bunga/tangkai bunga majemuk yang menebal (spadik) sehingga disebut juga tanaman berpadik (spadiksiflorae).
b.      Exoecharea agaloka
Nama daerah daun buta-buta karena getah putih yang dihasilkan dapat menyebabkan kebutaan pada mata. Daun meruncing dengan duduk daun bersilangan. Spesies ini termasuk dalam phorbiaceae.
c.       Dolix handrone spathacea
Nama daerah spesies ini kayu jaran, memiliki buah/biji bersayap. Termasuk dalam Bignoniaceae.
d.      Lumnitzera rasemosa
Nama daerah Teruntum, satu family dengan Ketapang.
e.       Tespeshia palpulnea
Nama daerah waru lot. Daun mirip waru. Tepi daun integer. Bunga lebih tebal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar